Berangkat dari Jogja (lebih tepatnya Kalasan) jam 09.00,
kita laju motor ke arah Klaten. Daerah yang kita cari adalah daerah Gedangsari
Gunung Kidul. Dari jalan Jogja-Solo kita belok kanan menuju Gantiwarno. Mulai
memasuki daerah situ, kita mulai lancarkan aksi kita àBertanya,, seperti kata pepatah.. malu bertanya 2, 3, pulau terlampaui.
Gak sempet ngitung uda berapa kali kita tanya ma orang di
pinggir jalan. Padahal si Oma tau tempat situ, biar makin yakin aja. Lamanya
jalan,, untung aku tu hobby banget baca2 apa aja yang ada di pinggir jalan. Gak
sengaja aku baca sebuah papan nama di depan sebuah kantor. Alamatnya Gedangsari.
Langsung aja teriak2 ma yang laen,,, “kita uda sampai beibeyyy,,, tinggal cari
luwengnya!!” karena mereka merasa aku yang nemuin kata Gedangsari trus tanpa
belas kasihan, mereka (yang ngakunya kawan 1 rombongan) nyuruh aku buat tanya ke
penduduk sekitar dimana letak si luweng.. akhirnya dari hasil perjuangan
mblusuk dan bermulut manis untuk tanya berkali2,, inilah tempat yang kita
cari... this is it!!!!
Luweng dalam bahasa jawa yang berarti cekungan memang sesuai
untuk menyebut tempat ini. Luweng ini merupakan sebuah batu yang berada di
sebuah kali yang airnya tidak begitu banyak. Ini mungkin karena waktu kita
datang sudah beberapa hari tidak hujan. Karena adanya luweng itu, jadi air dari
kali tersebut bisa jatuh ke bawah, sehingga tampak seperti air tejun mini.
Batuan yang membentuk luweng ini adalah batu kapur.
Dibeberapa bagian, batunya seperti
bermotif garis, ini pengaruh dari kikisan
air sungai yang semakin membuat keren luweng ini. Eh,, mungkin banyak
yang tanya kenapa Luweng ini disebut Luweng Sampang? Ini karena lokasinya terletak di desa Sampang, Gedangsari
Gunungkidul.
Sebenarnya pengen juga sih foto ditengah2 Luweng ini, tapi
ternyata eh ternyata... air di bawah luweng sangat dalam. Daripada entar badan
basah kuyub,, mending di pinggirnya aja uda cukup. Itupun, sebenarnya uda
membuat celana basah,, tapi berkat bantuan spesialis properti si Sofy,, kita
bisa dengan nyaman berfoto ditengah2 air. Hehehe,, itu karena Sofy dengan suka
relanya ngangkat batu2 kali dibawa ketengah air biar kita bisa berdiri kokoh
tanpa nyemplung ke air. “Makasih banget loo sof!!! Kamu tak tergantikan
pokoknya!”
Banyak banget spot foto disini. Di bawah luweng ini juga ada
batu lagi yang susunannya bisa membuat air terjun, tapi kalo ini lebih kacil. Biarpun lokasi di luweng ini panas, tapi harus tetap eksis pokoknya.
Selesai petualangan,, saatnya para punggawa berkumpul di
batu bertuah,,, *halah,,, 1,2,3,, actionnn,,,
Hail hepretan kameranya bagus, jadi fotonya juga mendukung suasana alamnya. hehe...
BalasHapushehehe,,,, yang dicari emang foto2 nya,,,, spotnya keren ni
BalasHapusitu kampung saya, tempat berenang waktu masih kecil dulu, hehe...........
BalasHapus