Rencana awal sebelum ke Pangandaran, kita mau ke Bandung
dulu. Tapi karena dihitung2 waktu gak bakalan memungkinkan kalo kita ke
Bandung, akhirnya diputuskan, kita langsung aja ke Pangandaran. Jam 01.00 dini
hari, kita sudah merapat ke pangandaran. Kita parkir kendaraan yang membawa
kita (baca:bus pariwisata)
tepat di pinggir pantai.
Pangandaran di malam hari Waooo banget. Party disetiap sudut pantai. Jeb..ajeb... ajeb.. ajeb.. ajeb.. Uda benar2 di setting seperti di Bali. Bedanya, belum banyak yang pakai bikini disini.
Pangandaran di malam hari Waooo banget. Party disetiap sudut pantai. Jeb..ajeb... ajeb.. ajeb.. ajeb.. Uda benar2 di setting seperti di Bali. Bedanya, belum banyak yang pakai bikini disini.
Sumpek di dalam kendaraan, akhirnya malam2 gitu kita
putuskan untuk jalan2 ke sekitar pantai walaupun yang terlihat hanya party,
party dan party. Kita cewe2 berkerudung ditemeni beberapa temen2 yang cowo
melintasi kawasan itu, dan mereka para pengunjung melihat heran pada kita
*niiii... santri2 dari pesantren mana? Nyasar ke kawasan party?
Cuek aja,, kita lewati mereka. Melihat pada apa saja yang
mereka lakukan, sambil sedikit penasaran ma pantai yang kita lihat. Kaya apa
yaa pantainya kalau uda terang. Kalau pas malam yang kliatan Cuma ombak putih
yang menggulung2 sambil ngeluarin suara seperti dentuman, seakan mereka iri dgn
suara musik dr juke box yang dimainkan para DJ yang diputar sangat keras di
pinggir pantai.
Akhirnya pagi datang. Kita sempat berharap Pangandaran punya
Sunrise yang bagus. Tapi ternyata, sanrise ada dibelakang kita, bukan di
pantai.
Pantai Pangandaran pun tidak seperti yang kita harapkan.
Ternyata hampir sama seperti Parangtritis. Pasirnya hitam, dan ada beberapa
kuda yang disewakan buat pengunjung. Tapi walau begitu,,, kita tetap asikin aja
disini.
Uda puas di pantai Pangandaran,, trip kita lanjutin ke
Pantai pasir putih. Lanjutin baca yaa.. di Menjamah Pangandaran #pasirputih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar