Dapat tawaran buat berlibur ke Bromo?? Siapa yang gak mau,, apalagi dengan biaya yang lumayan murah. Berawal dari ajakan teman buat ikut dalam rombongannya yang akan berlibur ke Gunung Bromo, akhirnya akupun menyetujui untuk ikut serta. Bersama Ema adekku dan 2 orang teman ngantor Jeng Nevi (http://www.facebook.com/nevy.rusmarina) n Jeng Pipit (http://www.facebook.com/profile.php?id=100000038622303), kitapun bergabung dengan anggota rombongan yang lain Mba Dian (http://www.facebook.com/shmily.dianatalia) n Mba Tata (http://www.facebook.com/profile.php?id=100000119361423).
Sabtu malam tgl 8 Oktober 2011 pukul 18.00 bus yang mengangkut kita melaju meninggalkan Jogja. *bahasanya kaya di novel2*.. hmmmm bersiap menghabiskan waktu lama di perjalanan niii. Setelah 9 jam perjalanan, akhirnya jam 3 pagi kita uda sampai di hotel sekitar Bromo (masih jauh dari Gunung Bromo). Karena panitia dan pihak hotel gak ada kordinasi buat pemberangkatan kita ke Gunung Bromo, jadi waktu kita banyak terbuang hanya untuk menunggu kendaraan yang bisa mengangkut kita sampai ke kawasan wisata.
Kurang lebih 1/2 jam menunggu, akhirnya kendaraan yang akan mengagkut kitapun datang. Perjalanan dari hotel sampai depan Gunung Bromo kurang lebih selama 1 jam. Alhasil, kita kehilangan moment sunrice. Nyesel banget sebenarnya,,, tapi mo gimana lagi. Untungnya warna kuning matahari pagi masi tersisa, dan mengenai Gunung Bromo dan gunung yang ada di sekitarnya.
Dari kawasan pemberhentian, kita uda bisa melihat Gunung Bromo dan Gunung Batok dengan jelas. Disini pemandangannya uda yahud banget. Padang pasir yang masih tertutup kabut putih membuat kita seakan2 berada diatas awan gt.
Uda sampai Bromo, gak afdol kalo gak ke kawahnya. Dari pemberhentian ke kawah dapat ditempuh dengan 3 cara, nyewa motor (ojek), nyewa jeep, atau yang paling murah dengan jalan kaki.
Akhirnya kita putuskan buat nyewa jeep. Harga sewa jeep 40.000 untuk tiap orang, 1 jeep bisa diisi 7-8 orang. Jeep ini akan mengantar kita Pulang –Pergi (PP). Perjalanan melintasi padang pasir seru banget, kita bisa liat tempat yang jadi latar syuting film “Pasir Berbisik” ataupun yang paling anyar film “Tendangan dari Langit” Kita juga bisa liat tanaman2 yang mati karena terkena erupsi Gunung Bromo beberapa waktu lalu.
Sesampai di parkiran kendaraan. Kita mulai perjalan menuju kawah. Disini kita juga bisa milih mau naik kuda dengan sewa 30.000 – 40.000 (harus pintar nawar), ataupun dengan berjalan kaki. Pada awalnya ku putuskan buat jalan kaki, tapi karena si Ema uda gak kuat jalan, akhirnya dilanjutkan dengan naik kuda. Kuda berhenti di depan tangga, selanjutnya kita harus menelusuri satu per satu anak tangga. Perjuangan lagi,,, haduwwwhhh,, tenaga benar2 harus ekstra bwt liat kawah Bromo.
Dan akhirnya…. Tarrrraaaa…. Sampai juga di puncak bromo, bisa liat kawah yang biasa digunakan untuk upacara Kasada (upacara pembuangan hasil panen ke kawah Bromo sebagai rasa syukur warga Tengger). Di puncak Bromo ini kita bisa liat dengan jelas hamparan padang pasir dan liat perjuangan orang2 yang akan naik menuju kawah. *mereka juga terlihat ngos.. ngosan..*
Uda puas di sekitar kawah, akhirnya kita turun. Perjuangan turun ini lebih susah, karena kita harus menahan beban dan agak sedikit mengerem tubuh biar gak jatuh. Dan sesampainya di bawah,, para penakluk Bromo tak lupa berpose,,,, cheseee,,,,
Cerita lucu setelah sampai bawah adalah, kita bingung dimana jeep yang tadi mengantar kita di parkirkan... Alhasil, harus muterin dulu parkiran jeep yag luasnya alamak... segedee padang pasir itu,, untung aja akhirnya ketemu,, klo gak?? bakalan jalan tu menerobos padang pasir panas.. hahaha.. dasar enyak-enyak!!
wah jadi pengen kesana... Kalau gk gratis, budgetnya minimal brapa ya?
BalasHapushehee... paling enak sii gratis, tapi kalo mau budget minimal, bs backpackeran,, paling enggak siapin 350 rb,, sebenarnya bisa lebih murah, kalo misal kita tekan budget di transport selama kita di bromo
BalasHapus